Senin, 01 Juli 2013

Hari pertama e-ticketing krl

masih ingat kartu commet & multi trip,baru satu hari berjalannya kartu ini sebuah antean panjang melanda sejumlah stasiun di ibukota seperti stasiun manggarai,depok baru,bekasi,dll,selain itu keributan di hari ini tanggal 1juli 2013 dari mulai krl mogok,orang 2 mengamuk karena kesal menunggu antrean,dan protes pkl,sampai mesin kartu rusak..

BERIKUT FOTO
    

   

     

  

apa benar kata orang kalau pt.kai & pt.kcj belum siap?
atau pelayanan yang minim jadi orang tidak tau...?
















Minggu, 30 Juni 2013


Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

PERIODESTATUSDASAR HUKUM
Th. 1864Pertama kali dibangun Jalan Rel
sepanjang 26 km antara Kemijen
Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
1864 s.d 1945Staat Spoorwegen (SS)
Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)
Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
IBW
1945 s.d 1950DKAIBW
1950 s.d 1963DKA - RIIBW
1963 s.d 1971PNKAPP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991PJKAPP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998PERUMKAPP. No. 57 Th. 1990
1998 s.d. 2010PT. KERETA API (Persero)PP. No. 19 Th. 1998
Keppres No. 39 Th. 1999
Akte Notaris Imas Fatimah
Mei 2010 s.d sekarangPT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)Instruksi Direksi No. 16/OT.203/KA 2010

Logo 

3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.
2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)

Visi dan Misi

Visi menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapanstakeholders

Misi menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan

Rabu, 26 Juni 2013

1.KAIS WIJAYAKUSUMA

Kereta api inspeksi Wijayakusuma adalah KRD milik Indonesia yang digunakan sebagai Kereta Inspeksi (biasa disebut KAIS) yang biasa dipakai oleh Pejabat/Direksi dan Tamu Penting dari PT Kereta Api (Persero) untuk Inspeksi, dan juga bila Presiden akan berpergian naik Kereta Api, KAIS inilah yang menjadi pembuka jalan yang berada di depan Kereta Kepresidenan.

BERIKUT PROFIL LENGKAP
KERETA API WIJAYAKUSUMA
Kereta api Wijayakusuma
Logo Kereta api Wijayakusuma
Sumber tenaga
Diesel elektrik
ModelKereta Rel Diesel
Spesifikasi
Susunan roda AARB-B
Lebar trak1.067 mm
Panjang2.000 mm
Lebar2.990 mm
Berat lokomotif39.700 Kg
Motor traksi1 buah
Kecepatan maksimum90 km/jam
Keluaran daya200 hp

2.KAIS RAIL ONE

Rail One adalah satu unit KRD milik Indonesia yang digunakan khusus untuk Presiden Indonesia, ataupun para pejabat-pejabat pemerintahan yang hendak melakukan inspeksi atau pergi ke wilayah tertentu untuk suatu tujuan pemerintahan. Rangkaian kereta ini hanya terdiri dari dua kereta yang dijadikan satu rangkaian. KRD ini dicat putih dengan garis merah - biru di tengahnya. KRD Rail One ini digunakan layaknya Air Force One di Amerika Serikat.

BERIKUT PROFIL LENGKAP
KERETA API RAIL ONE
Kereta api Rail One
Sumber tenaga
Diesel elektrik
ModelKereta Rel Diesel
Spesifikasi
Susunan roda AARB-B
Lebar trak1.067 mm
Panjang2.000 mm
Lebar2.990 mm
Berat lokomotif39.700 Kg
Motor traksi1 buah
Kecepatan maksimum90 km/jam
Keluaran daya200 hp


 2.KAIS UKUR JALAN REL

fungsi lokomotif bernama Plasser EM-120 ini cukup jelas saat membaca tulisan di sampingnya: ”Kereta Ukur Jalan Rel”. Namun, lokomotif buatan Austria itu bukan untuk mengukur panjang rel KA, melainkan untuk mengukur kelayakan rel.
menyusuri jengkal demi jengkal rel di Pulau Jawa. Dimulai dari markas pusat di Bandung dan berakhir di Bandung juga. Kota yang dilintasi adalah Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, Jember, Banyuwangi, kembali ke Surabaya untuk menyusuri lintas selatan via Malang, Madiun, Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan kembali lagi ke Bandung.    


         

 

By :
Free Blog Templates